Masjid Agung Jawa Tengah (Sumber: Pribadi)

Kebiasaan di keluarga saya adalah makan takjil dulu kemudian sholat magrib, baru kemudian makan makanan utama. Biasanya mama membuat kolak yang berisi ubi dan labu dengan porsi yang banyak untuk dibagikan ke mushola. Lima menit sebelum adzan, takjil yang ingin kami bagikan untuk berbuka kami antar ke mushola.

Kolak Labu dan Ubi (Sumber: Pribadi)

Sedangkan khusus camilan selalu saya yang membuat, mulai dari nugget pisang, tahu walik isi mie wortel, tahu walik ayam, bola-bola ubi dan lain sebagainya. Setiap hari selalu berganti. Sebelumnya sudah saya buat dalam jumlah yang banyak dan dibekukan di freezer, sehingga saat mendekati waktu berbuka saya tinggal goreng camilan saja. 

Frozen Food tahu walik isi mie wortel (Sumber: Pribadi)

Karena waktu magrib adalah waktu sholat paling singkat. Kami selalu minum air putih dulu, makan kurma tiga butir, minum-minuman yang segar, makan buah dan makan camilan. Cukup itu dulu, kemudian kami menunaikan sholat magrib. Selesai sholat magrib baru makan makanan utama dengan santai tanpa khawatir kehabisan waktu magrib. 

Jadi itulah rutinitasku saat menunggu buka puasa, sangking produktifnya kadang sampai nggak terasa magrib datang begitu cepat. Karena jika sekedar duduk diam menunggu waktu berbuka itu akan jauh membosankan. 

Hmm, hampir mirip seperti nunggu jodoh, ya. Semakin ditunggu semakin terasa lama ia datang. Tapi jika ditunggu dengan melakukan kegiatan positif dan dengan memperbaiki diri, kelak jika sudah waktunya ia pun akan datang bertamu dan meminang secara baik-baik tanpa kita duga.

So, tetap produktif ya temans!