Siapa nih yang suka nyemil tapi nggak mau gendut? Sama nih, aku juga! Nah, untuk kamu yang suka ngemil tapi takut BB nambah, tentu kamu harus menemukan solusi tepat untuk dilema yang kamu alami ya guys. Kebanyakan orang menganggap ngemil adalah kebiasaan buruk karena bisa menambah BB. Padahal banyak cara agar BB kita nggak naik tapi tetap bisa ngemil, loh.

Tentunya disini kamu harus memperhatikan berbagai macam faktor agar kebiasan ngemil kamu menjadi kebiasaan ngemil sehat seperti berikut:

• Hindari snack yang mengandung gula
• Pilih camilan rendah lemak
• Kombinasikan protein dan karbohidrat agar merasa kenyang lebih lama
• Pilih camilan dengan kadar kalori yang bisa memenuhi tubuh
• Jangan lupa baca informasi nilai gizi yang terkandung pada camilanmu

Jadi, itulah beberapa hal yang biasanya aku terapkan di kehidupan sehari-hariku. Nah, kali ini aku bakal review snack sehat yang rasanya nggak bikin bosen, mengenyangkan dan nggak bikin gendut. 

Snack Sehat Mola Granola

Mola Granola (Sumber: Pribadi)

Pertama kali makan Mola Granola aku langsung suka banget sama snack sehat ini, selain bisa dijadikan camilan saat lembur kerja atau teman saat nonton drakor, snack ini juga bisa menjadi sarapan pagimu, loh. Terbuat dari campuran kacang-kacangan seperti almond, mete, hazelnut, walnut dan kacang tanah. Biji-bijan seperti biji bunga matahari, biji labu kuning, wijen, rice crispy, kismis, prune, cranberry, kurma dan aprikot, lalu ada pemanis seperti madu dan corn syrup. 

Ada beberapa variant rasa dari Mola Granola, dan kebetulan aku udah pernah cobain 3 rasa dengan cara santap yang berbeda-beda tentunya, hehe.

1. Mola Granola Original

Mola Granola Original (Sumber: Pribadi)

Sebelum menikmati berbagai macam variant rasa yang ada, aku terlebih dulu cobain rasa original, karena penasaran sama rasa aslinya apakah hambar seperti makanan-makanan diet lainnya? Eh, ternyata aku salah, rasanya gurih bikin nagih, asik banget dicemilin langsung sambil nonton drakor.

Mola Granola Original (Sumber: Pribadi)

2. Mola Granola Chocolate

Mola Granola Chocolate (Sumber: Pribadi)

Berbeda dengan yang original, kali ini aku menikmati snack sehat ini dengan susu vanila dan disantap untuk sarapan pagi. Rasanya nggak jauh beda dengan yang original hanya saja sedikit ada rasa pahit coklat. Kalau kamu mau coba dimakan sama susu seperti makan sereal, saranku cepet-cepet dihabisin ya, karena kalau udah kerendem susu agak lama, dia jadi nggak crunchy lagi.

Mola Granola Chocolate (Sumber: Pribadi)

3. Mola Granola Cheese

Mola Granola Cheese (Sumber: Pribadi)

Nah, dari ketiga rasa yang aku cobain aku paling suka yang cheese, karena rasanya lebih gurih dan ada rasa asinnya. Untuk yang cheese ini aku coba makan dengan healty drink rasa macha. Kebetulan minuman yang aku buat kondisinya masih panas dan aku siram ke granola cheese, alhasil dia jadi nggak crunchy lagi dan rasanya jadi hilang. 

Mola Granola Cheese (Sumber: Pribadi)

Well dari ketiga rasa tersebut aku paling suka yang cheese, karena rasa gurih dan asinnya pas dan cocok sama seleraku, hanya saja aku lebih suka dimakan langsung dari pada dicampur susu atau healty drink yang bikin dia jadi nggak crunchy. Selain itu kalau dimakan langsung lebih santai makannya dan bener-bener menikmati rasanya, nggak yang terburu-buru karena takut lembek.

Tapi balik ke selera masing-masing ya guys, kalau kamu bisa berkreasi dengan snack ini mungkin akan bisa menikmatinya dengan berbagai macam cara yang sedap untuk disantap. Tapi kalau nggak mau repot seperti aku, ya dimakan langsung aja.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca, semoga bisa jadi solusi camilan sehatmu dirumah yaa...

 

Lama banget nggak keluar kota, akhirnya ada kesempatan untuk melepas penat di Yogyakarta. Sangat berkesan karena perjalananku kali ini nggak sendiri, tapi bersama rekan kerja satu tim. 

Nah, sebelum aku cerita tentang perjalananku di Jogja selama dua hari, kali ini aku awali dengan review tempat kami menginap yaitu di Ostic House. Apakah layak untuk dikunjungi lagi or no? Oke, yuk simak dibawah ini!

Ostic House (Sumber: Pribadi)

Ostic House Yogyakarta

Tipe Kamar dan Harga

Well, nginep seruku kali ini cukup rame, yaitu ada 9 perempuan. Untuk menghemat pengeluaran kami sengaja pilih kamar tipe family room. Nah, di Ostic House ini menawarkan beberapa tipe kamar family room:

1. Family Room 4

Tipe kamar ini memiliki fasilitas 2 double beds, AC, TV, kamar mandi dalam dan kapasitas 4 orang. Harga: Rp 288.000/malam

2. 4 Mixed Dorm

Terdapat 2 ranjang susun, AC, kamar mandi sharing, dan 1 bed untuk 1 orang. Harga: Rp 272.000/malam

3. Family Room 8

Nah, tipe family room 8 inilah yang menjadi pilihan kami, karena terdapat 2 double beds, 4 single beds, AC, TV, kamar mandi dalam, dan bisa tambah 1 bed lagi karena kami bersembilan. Harga: Rp 448.000/malam.

Family room 8 (Sumber: Pribadi)

Btw, mohon maaf ya untuk foto family room 8 harusnya lebih bagus dan rapi dari foto diatas. Maklum ya, karena kami datang dalam kondisi capek dan cepet-cepetan pilih kasur, alhasil nggak bisa foto full, selain itu kamar juga diisi para perempuan, jadi aku cuma bisa foto pas mau check out. 

Fasilitas Umum

Tempat singgahku kali ini cukup menarik, pertama kali nginep di penginapan yang family vibes, karena memang tidak seprivat di hotel. Nah, di Ostic House ini aku bisa bersantai dan bermain bersama pengunjung lain, karena ada meja billiard, kursi dan meja untuk bersantai atau menggunakan wifi sepuasnya.

Ostic House (Sumber: Pribadi)

Furniture dan wallpaper cukup artistik dan serasi, membuatku sangat menikmati moment nginep di Ostic House. Setiap sudutnya juga sangat instagramable, apalagi untuk kalian yang hobi foto.

Untuk kamu yang berlibur dengan anak atau keponakan, ada kolam renang mini untuk menemani mereka bermain air juga loh, guys. Cukup terjangkau dengan banyak fasilitas yang bisa kita dapatkan.

Kolam Renang Mini Ostic House (Sumber: Pribadi)

Ostic House (Sumber: Pribadi)

Selain itu pengunjung juga bebas menggunakan dapur bersama untuk sekedar memasak mie instant atau membuat teh dan kopi. Setelah menggunakan dapur, tentu pengunjung harus bertanggung jawab mencuci alat masak yang telah digunakan.

Dapur Ostic House (Sumber: Pribadi)

Lokasi

Jl. Suryodiningratan, No. 10B, Suryodiningratan, Mantrijeron, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Hello guys (Sumber: Pribadi)

Kebijakan Penginapan

Check in: 14.00

Check out: 12.00

Dilarang merokok diseluruh area penginapan kecuali ditempat yang sudah disediakan.

Smoking Area (Sumber: Pribadi)

Terima kasih untuk memberikan sedikit waktumu untuk membaca, semoga bisa jadi referensi kamu untuk singgah. Setiap pengalaman yang aku bagikan, aku berharap bisa memberikan manfaat untuk kalian yang membaca. Stay safe!

Sudah diakhir Oktober, seharusnya beberapa wilayah di Indonesia sudah masuk musim penghujan. Sayangnya, air hujan masih terlalu enggan untuk menghuyur beberapa daerah di Indonesia. Tak hanya aku, mungkin diluar sana pun banyak orang yang mengeluh dengan perubahan iklim yang melanda negeri ini selama beberapa waktu terakhir. 

"Duuh, panas bangeet!".

Tak hanya sekedar kipas-kipas untuk mengurangi hawa panas, melihat perubahan iklim yang cukup ekstrem membuatku merasa punya tanggungjawab. Turut berduka dengan adanya beberapa bencana yang melanda negeri seperti tanah longsor dan banjir yang memakan banyak korban jiwa.

Sebagai bagian dari #MudaMudiBumi banyak hal sederhana yang bisa dilakukan oleh pemuda dan pemudi Indonesia untuk menjaga perubahan iklim, tak hanya sekedar mengagumi alamnya di sosial media, namun berikan aksi nyata dan tunjukan cintamu yang sesungguhnya untuk bumi tempatmu berpijak, karena sudah selayaknya pemanasan global perlu penanganan bersama jika tidak ingin mengalami masalah yang lebih serius kedepannya. 

Well, tidak hanya sekedar menulis tentang food and traveling kali ini aku akan berbagi langkah-langkah sederhanaku untuk menjaga bumi menjadi lebih baik dan aman untuk kita bersama.

Langkah Sederhana Menjaga Bumi

1. Hemat Listrik

Jujur aku kurang suka melihat lampu yang menyala disaat matahari sudah terbit. Apalagi saat tinggal dikos-kosan, masih banyak yang kurang peduli untuk sekedar mematikan lampu.  Memang listrik adalah tanggungan pribadi tapi perlu diingat bahwa listrik yang kita nikmati saat ini berasal dari sumber daya alam batubara yang sulit untuk diperbarui.

Coba teman-teman tarik ke belakang, untuk kegiatan penambangan batubara secara langsung juga memberikan dampak negatif loh terhadap lingkungan dan kelestarian alam,  karena menciptakan lubang besar, merubah bentuk tipologi dan membuat kualitas udara semakin buruk untuk dihirup oleh mahluk hidup. Belum lagi kapal tongkang yang mengangkut batubara dapat merusak terumbu karang di laut dan mengganggu nelayan yang sedang melaut.

Nah, oleh karena itulah yuk saling mengingatkan agar lebih menghemat listrik untuk kelangsungan hidup kita dimasa depan.

2. Mengurangi Penggunaan Plastik

Penggunaan plastik bagi manusia memang sulit dipisahkan. Hampir di kegiatan sehari-hari plastik begitu mudah dijumpai. Misalnya saat membeli air mineral kemasan plastik, sedotan saat minum, kantong plastik saat belanja dan masih banyak lagi.

Perlu teman-teman ketahui, penggunaan plastik yang berlebihan dapat mencemari tanah, air, laut dan udara. Meskipun banyak perusahaan yang mulai menciptakan kantong plastik yang bisa diurai, plastik tetaplah membahayakan apalagi jika masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan penyakit yang mematikan misalnya kanker. Salah satu contoh yang tidak kita sadari adalah penggunakan sedotan saat sedang minum, selain mencemari lingkungan senyawa dalam sedotan bisa mempengaruhi kadar estrogen pada manusia dan mempengaruhi kesuburan pada wanita.

Membawa botol minum dari rumah (Sumber:Pribadi)

Akan lebih baik teman-teman membawa kantong belanja dari rumah dan membawa botol saat pergi. Simpan kantong plastik jika sewaktu-waktu diperlukan, jangan hanya digunakan untuk satu kali pakai. Karena keberadaannya yang berlebihan dapat membuat kelangsungan hidup kita tidak baik.  

3. Meminimalisir Sampah Makanan

Siapa disini yang sering lapar mata, tapi sering menyisakan makanannya dipiring? Guys, banyak orang yang kesulitan untuk makan, syukuri apa yang kita miliki saat ini. Beli atau ambilah secukupnya dan habiskan. Jangan kamu membeli ini dan itu lalu kamu sisakan dan terbuang. Selain menyia-nyiakan makanan, ternyata sisa makanan kita memiliki pengaruh buruk untuk bumi, loh.

Ambil secukupnya (Sumber:Pribadi)

Sampah organik atau sisa makanan mengeluarkan gas metan ke atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Bayangkan jika setiap rumah tangga menghasilkan sampah organik setiap hari rata-rata 0,7kg/hari/rumah dikali dengan jumlah penduduk di Indonesia. (Suryani, 2018) 

Tanpa kamu sadari, sisa makananmu merusak atmosfer dan juga berkontribusi pada perubahan iklim. Padahal untuk membuat atau menyajikan makanan kita perlu mengambil sumber daya seperti sayur, ikan, daging, rempah dan lain-lain. Banyak sekali yang manusia ambil,  tapi apa yang kita berikan kepada bumi? Sampah!

4. Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Minyak

Seberapa macet kota kamu sekarang? Seberapa banyak kendaraan bermotor setiap hari? Dari sanalah kita tahu betapa banyak bahan bakar yang digunakan.

Bisa membeli kendaraan pribadi adalah kebanggaan tersendiri, tapi kita pun juga harus bijak dalam penggunaanya, tak melulu melibatkan kendaraan bermotor diberbagai aktifitas. Jika jarak masih bisa dijangkau dengan jalan kaki atau bersepeda, lakukan saja. Selain bisa menghemat bahan bakar, bisa juga menyehatkan badan. 

Bersepeda (Sumber: Pribadi)

Disaat kembali ke Surabaya setelah pergi 3th, aku memutuskan untuk tidak membawa kendaraan pribadiku, aku lebih memilih untuk naik kendaraan umum, sesekali jalan pagi untuk berbelanja, pinjam atau bareng teman saat berangkat kerja. Ini adalah salah satu penghematan bahan bakar minyak, mengingat bahan bakar minyak adalah sumber daya alam yang sulit untuk diperbarui.

Awalnya sangat sulit, tapi dengan tidak membawa kendaraan pribadi aku lebih jarang keluar rumah terlebih disaat pandemi yang mengharuskan kita untuk tetap stay dirumah.

5. Beralih ke Pembalut Kain

Cukup sulit menganti kebiasaan lama menuju kebiasaan baru, khususnya dalam hal penggunaan pembalut sekali pakai saat datang bulan yang lebih praktis. 

Sebenarnya aku sudah sering mendengar tentang penggunaan menstrual cup, tapi masih terlalu takut menggunakannya. Selain itu juga ada pembalut kain yang bisa dicuci untuk dipakai lagi, tapi untuk kegiatan yang padat terkadang membuatku lebih memilih untuk memakai pembalut sekali pakai. Hingga akhirnya mulai kepikiran dan khawatir akan kesehatanku dalam jangka waktu kedepan.

Sebenarnya aku sudah pernah mendengar bahwa penggunaan pembalut sekali pakai bisa membahayakan area kewanitaan dan tubuh kita, karena mengandung zat-zat kimia berancun. 

WHO menyatakan bahwa pembalut sekali pakai mengandung klorin, furan dan dioxin yang menyebabkan penyakit ganas seperti ovarian and cervical cancer, thyroid malfunction, infertility dan masalah imun. (WHO, 2016)

Pengunaan pembalut sekali pakai tak hanya membahayakan bagi individu yang menggunakan tapi juga salah satu sampah yang tidak bisa didaur ulang dan membahayakan lingkungan karena bahan yang terkandung didalamnya.

Well, perlahan tapi pasti aku akan memutuskan mata rantai penggunaan pembalut sekali pakai dengan menggunakan pembalut kain yang lebih ramah lingkungan, selain untuk menyelamatkan hidupku, aku akan berkontribusi #UntukmuBumiku dalam gerakan mitigasi perubahan iklim.

Terima kasih telah memberikan sedikit waktumu untuk membaca tulisanku. Lewat tulisanku kali ini, aku mengajak kalian semua untuk #TimeforActionIndonesia dalam menjaga lingkungan. Ceritakan juga pengalaman inspiratifmu untuk menyelamatkan bumi ya, karena semakin banyak yang menulis, banyak juga yang membaca, sebarkan konten baik untuk kehidupan yang lebih positif.

Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, aku bersumpah akan memulai kehidupan yang lebih baik dengan cara mengganti pembalut sekali pakai dengan pembalut kain. Selain menyelamatkan hidupku sendiri, aku juga akan berkontribusi untuk menjaga bumi dari limbah pembalut yang tidak bisa didaur ulang. 

Referensi

Suryani, L. D. (2018, July). Sisa Makanan Ternyata Memicu Perubahan Iklim. Kok Bisa? Retrieved from Mongabai.co.id: https://www.mongabay.co.id/2018/07/05/sisa-makanan-ternyata-memicu-perubahan-iklim-kok-bisa/

WHO. (2016, October). Dioxins and their effects on human health. Retrieved from World Health Organization: https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/dioxins-and-their-effects-on-human-health

Perjalanan ini sungguh tidak terencana sebelumnya, tiba-tiba berangkat naik sepeda motor bersama adik dari Ambulu, Jember ke Bondowoso. Awalnya aku sempat mengeluh dalam hati, karena perjalanan yang jauh sekitar 4 jam PP naik sepeda motor menuju Kawah Wurung. Sepanjang perjalanan kami melewati desa-desa yang mayoritas bekerja di perkebunan, kemudian melewati hutan yang sepi dan lumayan seram, mengingatkanku dengan cerita KKN Desa Penari. 

Kawah Wurung (Sumber: Pribadi)

Kawah Wurung, Bondowoso, Jawa Timur

Kawah Wurung Bondowoso (Sumber: Pribadi)

Jika dilihat dari atas Kawah Wurung berupa cekungan tanah yang luas dan ditumbuhi hamparan rumput dan bunga-bunga liar. Sangat indah dan memukau, hamparan hijau yang memanjakan mata serta udara sejuk yang menyegarkan pikiran. Sayangnya, waktu itu langit sedang mendung, tapi pesonanya masih terpancar jelas.

Kawah Wurung (Sumber: Pribadi)

Kawah Wurung (Sumber: Pribadi)

Alamat Kawah Wurung

Berada di sebuah desa bernama Jampit, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso. Kawah Wurung ini terletak tak jauh dari lokasi Kawah Ijen. Jika dihitung jaraknya kurang lebih hanya 10 km saja. 

Untuk menuju ke Kawah Wurung, Bondowoso jalannya cukup mudah, teman-teman bisa mengikuti google maps. Meskipun melewati hutan belantara, jalan yang berliku serta menanjak, jalannya bagus untuk dilalui kendaraan. 

Namun, saat masuk di kawasan perkebunan menuju pintu jaga Kawah Wurung, jalannya mulai terjal. Setelah melalui perjalanan yang cukup jauh dan melewati jalanan terjal, sampailah aku dihamparan hijau yang luas, dikelilingi gunung-gunung yang berjejer terlihat indah didepan mata.

Gunung-gunung berjejer disekitar Kawah Wurung (Sumber: Pribadi)

Akses Jalan

Rute Kawah Wurung dari Jember - karena aku dan adikku berangkat dari Jember jadi kali ini aku akan membagikan perjalananku yang diawali dari Jember tentunya. Dari Jember menuju ke arah Bondowoso sampai ke Kecamatan Wonosari. 

Kemudian kamu akan menemui jalan pertigaan yang menghubungkan Bondowoso dengan jalan menuju Situbondo dan ke Kawah Ijen. Pilih jalur Kawah Ijen, jika berangkat dari pusat Kota Jember hanya sekitar 3 jam perjalanan ya guys, karena waktu itu aku berangkat dari Ambulu jadinya 4 jam.

Nah, disepanjang jalur Kawah Ijen kamu akan melewati kampung-kampung perkebunan, hamparan perkebunan kopi, dan hutan belantara yang sepi dan sunyi. Sangat sejuk dan menyegarkan. Saat sampai puncak jangan kaget kalau tiba-tiba terjadi hujan lokal.

Potret Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso

Next trip, semoga bisa ke Kawah Ijen dengan persiapan yang lebih matang dan badan yang bugar tentunya.

Terima kasih sudah memberikan sedikit waktumu untuk membaca, semoga bermanfaat.

Siapa yang disini suka udang? Yup, sama. Aku juga. Bahkan ada orang yang punya alergi udang, tapi sebenernya dia suka udang. Sangking banyaknya orang yang suka makan udang, banyak sekali variasi dalam mengolah udang. Ada yang cuma digoreng biasa, udang krispi, udang penyet, udang sambal balado, dan masih banyak sekali cara memasak udang sesuai selera.

Nah, kali ini aku bakal share resep yang bisa kalian jadikan alternatif menu untuk sajian sehari-hari bersama keluarga.

Resep Udang Saus Padang

Udang Saus Padang (Sumber: Pribadi)

Bahan

• Udang 250 gr (jenis apapun sesuai selera)
• Jagung manis
• Daun bawang
• Lada bubuk
• 1 sdt garam
• 2 sdm gula
• 3 lembar daun salam
• 3 sendok saus tomat
• 3 sendok saus sambal
• 1 bawang bombay
• 1/2 jeruk nipis

Bumbu Halus

Bumbu halus (Sumber: Pribadi)

• 8 siung bawang putih
• 6 siung bawang merah
• 7 cabe rawit
• 3 cm kunyit
• 3 cm jahe
• 3 cabe besar
• 3 sdm minyak
• 3 buah tomat (haluskan secara terpisah) 

Cara Memasak

1. Bersihkan kotoran udang, lalu cuci hingga udang bersih. Selanjutnya peras jeruk nipis ke udang agar tidak amis, ratakan. Dan diamkan 15 menit, lalu bilas dengan air bersih. 

Udang yang sudah dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis agar tidak amis (Sumber: Prubadi)

Rebus udang untuk diambil air kaldunya (Sumber: Pribadi)

Tumis bumbu halus, jika tidak terlalu suka halus blander kasar juga boleh (Sumber: Pribadi)

Jagung manis, potong sesuai selera. Dikira kira aja, agar bisa meresap bumbunya (Sumber: Pribadi)

Udang Saus Padang, untuk tahap akhir taburi daun bawang supaya wangi (Sumber: Pribadi)

Berbatasan langsung dengan Samudera Hindia membuat Kabupaten Jember, Jawa Timur memiliki pesona tersendiri disisi selatan wilayahnya. Keindahan pantainya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Jember.

Selain Tanjung Papuma dan Pantai Walu Ulo, ada Pantai Payangan yang memiliki teluk berbentuk love yang terletak di timur Pantai Payangan, sehingga dinamakan Teluk Love. Dan menjadi salah satu destinasi wisata alam yang kerap dikunjungi oleh wisatawan.

Pesona Teluk Love di Pantai Payangan, Jember

Teluk Love (Sumber: Pribadi)

Sebelumnya aku sudah memperkenalkan salah satu pantai kebanggaan Kabupaten Jember yaitu Tanjung Papuma. Nggak cuma Tanjung Papuma, saat berkunjung ke Kota Tembakau, wajib banget buat kalian mampir ke Teluk Love yang romantis.

Baca juga : Tanjung Papuma, Pantai Pasir Putih Kebanggaan Jember 

Akses Jalan

Untuk menuju ke Teluk Love cukup mudah meskipun jaraknya cukup jauh dari pusat Kota Jember. Berjarak 39 km dari Alun-alun Jember.

Akses jalannya sama seperti saat menuju ke Tanjung Papuma, jika ke Tanjung Papuma harus belok kanan, untuk ke Teluk Love tetap lurus sampai ketemu area pemakaman, tetap lurus lagi karena kalau belok kekanan adalah akses menuju Pantai Watu Ulo. Jadi harus tetap lurus sampai ketemu pemukiman nelayan Dusun Payangan.

Selanjutnya kalian akan menjumpai beberapa pemuda dipinggir-pinggir jalan yang menawarkan tempat parkir. Tapi kalian harus tetap lurus mengikuti jalan, karena Teluk Love berada dipaling ujung. Jika kalian parkir didekat rumah warga, untuk jalan ke Teluk Love cukup jauh. Apalagi untuk melihat Teluk Love masih harus mendaki bukit.

Jadi, intinya jika berangkat dari pusat Kota Jember, hanya perlu belok kiri diperempatan Mangli, kemudian lurus mengikuti jalan, pasti akan sampai di Dusun Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu.

Akses jalan mendaki bukit (Sumber: Pribadi)

Tiket Masuk ke Teluk Love

Setelah lurus mengikuti jalan yang ada, kalian akan bertemu bukit yang berada paling timur Pantai Payangan. Nah, dibalik bukit itulah Teluk Love bisa ditemui.

Untuk masuk ke area Teluk Love harus membayar Rp 7.500/orang. Disana selain ada warung, ada juga musola dan toilet yang cukup bersih.

Kamar mandi dan toilet (Sumber: Pribadi)

Goa Jepang

Dipertengahan jalan, selain mulai terdengar suara ombak yang semakin jelas. Wisatawan akan menemukan goa peninggalan Jepang yang masih tersisa di Bukit Suroyo, seakan kembali mengingatkan sejarah kelam pada masa itu.

Goa Jepang (Sumber: Pribadi)

By the way, meskipun goa ini mengingatkan akan sejarah kelam dimasa lalu, sebagai wisatawan kita harus turut ikut menjaganya ya, jangan sampai menyalah gunakan lokasi tersebut, apalagi jika membuang sampah atau buang air kecil disana.

Menikmati Keindahan Teluk Love dari Bukit Suroyo

Untuk menikmati keindahan Teluk Love, kalian perlu mendaki Bukit Suroyo terlebih dahulu. Meskipun tidak terlalu tinggi, sebaiknya lakukan pemanasan ringan terlebih dulu sebelum mendaki untuk menghindari kram.

Akses jalannya juga terbilang mudah, rasa letih pun akan perlahan hilang saat melihat-lihat disekitar bukit. Disisi barat Bukit Suroyo, teman-teman bisa melihat secara langsung beberapa bukit dan hamparan pasir hitam Pantai Payangan.

Pantai Payangan (Sumber: Pribadi)

Pantai Payangan (Sumber: Pribadi)

Sesekali kalian juga bisa bertemu dengan beberapa monyet, apalagi jika kalian berkunjung di sore hari. Monyet-monyet banyak yang keluar untuk mencari makan, bahkan mereka terkadang bisa berada sangat dekat dengan wisatawan.

Monyet penghuni Bukit Suroyo (Sumber: Pribadi)

Jangan risau jika tak kunjung menemukan Teluk Love, ya. Akses berangkat memang lebih jauh karena jalannya sengaja dibuat mengelilingi bukit, agar wisatawan bisa melihat-lihat keindahan sekitar Bukit Suroyo.

Bukit Suroyo (Sumber: Pribadi)

Daaan, tibalah di Puncak Idaman. Disinilah kalian bisa menikmati keindahan Teluk Love dengan bebas. Bendera merah putih berkibar disana, menandakan bahwa keindahan alam tersebut sepenuhnya milik Indonesia, off course dong!

Teluk Love (Sumber: Pribadi)

Teluk Love (Sumber: Pribadi)

Kabupaten Jember adalah daerah kelahiranku, salah satu daerah yang ada di Kawasan Tapal Kuda. Budaya Pendalungan menjadi ciri khas kotaku. Wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, membuat sisi selatan Jember memiliki pantai yang menarik untuk dikunjungi. Ada Teluk Love, Pantai Payangan, Pantai Watu Ulo dan Tanjung Papuma.

Tanjung Papuma, Pantai Pasir Putih Kebanggaan Jember

Tanjung Papuma (Sumber: Pribadi)

Nah, kali ini aku akan memperkenalkan Tanjung Papuma sebagai destinasi wisata alam kebanggaan Kabupaten Jember. Selain terkenal dengan keindangan alamnya, Tanjung Papuma juga menyuguhkan wisata hutan jati, palem dan berbagai jenis pohon yang menghiasi hutan diwilayah pantai. 

Tidak hanya ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan pohon, diwilayah Tanjung Papuma juga terdapat beberapa fauna tropis, seperti biawak, burung dan monyet yang cukup jinak dengan manusia.

Monyet disepanjang kawasan Tanjung Papuma (Sumber: Pribadi)

Akses Jalan

Berjarak 40 km dari pusat Kota Jember dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 15 menit. Rute menuju Tanjung Papuma cukup mudah untuk dilalui. Jika teman-teman berangkat dari Alun-alun Kota Jember cukup lurus saja mengikuti sepanjang Jl. Gajah Mada sampai perempatan lampu lalu lintas di Mangli, lalu belok kiri. 

Selanjutnya tetap lurus mengikuti jalan menuju Ambulu, sampai diperempatan lampu lalu lintas Ambulu, teman-teman tetap lurus saja sampai masuk Desa Sumberejo. Untuk menuju ke Pantai Tanjung Papuma sama dengan arah ke Teluk Love, Pantai Payangan dan Pantai Watu Ulo, hanya saja untuk menuju ke Tanjung Papuma harus belok kekanan.

Akan tersedia tulisan "Selamat Datang di Tanjung Papuma", karena jalannya melalui sawah, hutan jati dan melewati gunung, jalannya cukup sepi dan masih banyak jalan yang rusak. 

Sebenarnya untuk menuju ke Tanjung Papuma bisa tetap lurus melewati Pantai Watu Ulo, namun jika melewati jalur ini teman-teman harus membayar tiket retribusi masuk ke Pantai Watu Ulo dulu, jadi bisa double bayarnya.

Tiket masuk ke Tanjung Papuma

Setelah melewati gunung, hutan dan sawah, selanjutnya akan menemui pos retribusi menuju ke Tanjung Papuma yang berada di kaki bukit. Untuk tiket yang harus dibayarkan yaitu Rp 25.000/orang untuk wisatawan domestik pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur.

Weekdays tiket masuk untuk wisatawan domestik Rp 20.000. Sedangkan untuk parkir roda dua Rp. 5.000, roda empat 10.000

Untuk yang ingin mengingap di Tanjung Papuma juga bisa banget, loh. Selain bisa mendirikan tenda yang hanya perlu membayar Rp 10.000/malam, juga ada Foresta Resort Papuma Villa Jati yang bisa dijadikan pilihan menginapmu bersama keluarga. 

Fasilitas menginap dikawasan Tanjung Papuma dilengkapi dengan fasilitas umum seperti musola, kamar mandi umum dan toilet yang cukup bersih, banyak terdapat rumah makan yang menyajikan berbagai macam menu seafood dengan harga kisaran Rp 50.000 - Rp 120.000 tergantung seberapa besar ikan yang dipesan karena dihitung sesuai berat dari ikan itu sendiri.

Ikan Kerapu Bakar 300gr, 2 porsi nasi, 1 porsi lalapan, sambal kecap, sambal terasi, tahu tempe Rp 50.000 untuk 2 orang (Sumber: Pribadi)

Untuk teman-teman yang ingin menikmati indahnya laut dan ingin melihat dari dekat Pulau Nusa Barong, kalian juga bisa mengendarai perahu nelayan yang berkapasitas 6 - 8 orang dengan biaya Rp 20.000/orang.

Deretan Perahu Nelayan di Tanjung Papuma (Sumber: Pribadi)

Naik Perahu Nelayan Rp 20.000/orang (Sumber: Pribadi)

Goa Lowo

Setelah membayar tiket masuk, teman-teman harus melewati bukit untuk sampai ke Tanjung Papuma. Sebelum sampai ketempat tujuan, kalian akan menemui Goa Lowo disisi sebelah kiri.

Spot Foto di Goa Lowo (Sumber: Pribadi)

Dulu Goa Lowo hampir tak pernah dikunjungi wisatawan karena terlalu rimbun dan tidak terawat. Tapi kali ini Goa Lowo menjadi lebih menarik dan instagramable. Untuk masuk ke Goa Lowo atau sekedar menikmati pemandangan Tanjung Papuma dari sini kalian perlu membayar Rp. 5.000/orang.

Saat itu, adalah pertama kali aku melihat Goa Lowo yang baru. Lebih menarik dan indah, sayangnya saat itu air laut sedang pasang, sehingga dilarang untuk turun ke Goa Lowo, jadi hanya menikmati Tanjung Papuma dari atas, dan mengambil beberapa foto.

Spot Foto di Goa Lowo (Sumber: Pribadi)

Siti Inggit

Sekitar 1,5 km dari loket retribusi Tanjung Pupuma kalian akan menemukan bukit Siti Inggit, tak kalah instagramable dengan lokasi foto di Goa Lowo, Siti Inggit lebih dulu menjadi daya tarik wisatawan saat berkunjung ke Tanjung Papuma. 

Untuk menikmati keindahan Tanjung Papuma dari bukit Siti Inggit kalian harus membayar Rp. 10.000/orang.

Pantai Pasir Putih Malikan

Fyi, Papuma adalah singkatan dari Pantai Pasir Putih Malikan. Pantai ini mengelilingi sebuah semenanjung yang menjorok kelautan. Sisi barat dan timurnya dipisahkan oleh bukit Siti Inggit, yang membuatnya terkesan seperti keindahan pantai yang tersembunyi dibalik bukit. Oleh karena itu lebih dikenal dengan nama Tanjung Papuma.

Pantai Pasir Putih Malikan di balik Bukit Siti Inggit (Sumber Pribadi)

Meskipun bersebelahan langsung dengan Pantai Watu Ulo, warna pasir keduanya sangat berbeda dan kontras. Di Tanjung Papuma sangat putih dan bersih, sedangkan di Watu Ulo pasirnya berwarna hitam. Namun, memiliki kesan manis nan eksotik dengan cerita rakyatnya yang melegenda.

Well, itulah salah satu destinasi wisata alam kebanggaan dari Kabupaten Jember, Jawa Timur. Untuk kamu yang juga bangga dengan kota kelahiranmu, yuk bagikan cerita menarik tentang wisata favorit yang menjadi kebanggaan di kotamu selain bisa mengenalkan keunikan didaerah, kamu juga bisa loh sekalian ikutan lomba blog yang diadakan oleh Universitas Esa Unggul dan menangkan hadiah menariknya.

Sumber: Instagram @univ_esaunggul

Nah, untuk kalian yang baru saja lulus SMA atau yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan strata-2 dan bingung mau lanjut kuliah kemana, kamu bisa langsung aja daftar ke Universitas Esa Unggul (UEU) yang berlokasi di Jakarta, dua di Tangerang, Bekasi, dan kampus utama di Jakarta Barat.

Sumber : https://esaunggul.ac.id/

Universitas Esa Unggul (UEU) adalah universitas di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kemala Mencerdaskan Bangsa yang didirikan pada tahun 1993, merupakan perguruan tinggi swasta yang terkemuka dan terbaik di Indonesia. Dengan Visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan yang unggul dalam mutu pengelolaan (proses) dan hasil (output) kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan memiliki Misi, menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan relevan, menciptakan suasana akademik yang kondusif, menciptakan pemimpin yang berkarakter dan berdaya saing tinggi.

Ada berbagai macam pilihaan fakultas dan program studi yang bisa dipilih sesuat minat dan bakat kamu. Misalnya jika kalian memiliki hobi berwirausaha atau sedang merintis usaha, kalian bisa banget memperdalam ilmu kalian di Program Studi Manajemen Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis selain belajar terkait teori-teori dan konsep tentunya akan didukung dengan fasilitas-fasiltas yang memadai apalagi prodi tersebut sudah terakreditasi "A".

So, tunggu apalagi. Segera daftarkan dirimu, karena pendaftaran mahasiswa baru TA 2021/2022 ada diskon sebesar 1Jt dan cicilan awal 3,5Jt. Terbatas mulai April s/d Juni 2021. Untuk pendaftarannya klik disini ya.

#inikotaku #esaunggul