Review Cocari - All You Can Eat

May 15, 2022

Waah, lama banget nih nggak makan all you can eat, terakhir sekitar tahun 2020 di Pochajjang Cibubur. Berhubung harganya cukup terjangkau jadi variannya nggak banyak dan cuma yakiniku nggak ada shabu-shabunya, jadi cukup enek kalau kebanyakan makan daging dan nggak ada selingannya.Tapi lumayan worth it sih.


Nah, berhubung udah lama banget nih nggak makan ayce, aku jadi exited makan di restoran all you can eat yang ada di Surabaya yaitu Cocari yang katanya cukup lengkap. Berhubung restoran ini cukup populer jadi harus reservasi dulu apalagi memang pada saat itu aku datang rombongan bareng rekan kerja satu tim, jadi cukup rame.

Sangking semangatnya, aku jadi orang pertama yang datang, sedangkan teman-temanku yang lain belum datang, maklum guys anak kos jadi semangat bets kalau mau makan daging hehe

Review Cocari - All You Can Eat

Review Cocari - All You Can Eat (Sumber: Pribadi)

Lokasi

Lokasi Cocari terdapat dua cabang. Ada di Jalan Pajajaran dan Jalan Indragiri. Nah, untuk makan-makan kali ini aku dan teman-temanku pilih dicabang pusat yaitu Jl. Indragiri No. 20.

Meskipun tempatnya lebih luas dibandingkan yang di Jl. Pajajaran tetap harus reservasi dulu ya guys, apalagi kalau datangnya rame-rame.

Peraturan

Kebetulan saat itu memang datang diwaktu jam makan siang jadi cukup ramai, tapi tempatnya cukup luas jadi bisa muat banyak orang. 

Setelah diarahkan ketempat yang sudah disediakan, pelayan langsung menjelaskan peraturan di dalam resto tersebut bahwa waktu makan yang diberikan adalah 120 menit. Jika sudah lewat waktu tersebut, dan makanan masih tersisa akan dikenakan denda.
 
Jadi ambil sepuasnya dan habiskan yang kamu ambil, karena makanan yang tidak habis tidak boleh dibawa pulang. Kalau sampai kamu curang dan ketahuan, bisa dikenakan denda 5x lipat dan foto yang bersangkutan akan dipublish, loh.

Suasana

Sekedar informasi selama PPKM, Cocari hanya menyediakan 2 waktu reservasi di jam makan siang, yaitu jam 12.00 - 13.30 dan 13.30 - 15.00. Akhirnya waktu itu kami memilih jam 13.30 dan maksimal jam 15.00 harus meninggalkan meja.

Meskipun aku datang lebih awal yaitu jam 13.00 ternyata meja yang kami pesan sudah ready loh, mulai dari pangganan, panci berisi kuah kaldu dan tomyam, alat makan, dan aneka saus sudah tersedia di meja.

Berhubung kami datang di jam makan siang, jadi suasananya sangat ramai. Semisal datang tanpa reservasi nggak bakalan dapat kursi deh. Sayangnya, lampunya sering mati, dan dinyalainnya gantian, dan ini bikin kurang nyaman makannya kalau kondisinya nggak terang, apalagi kami butuh memastikan apakah daging sudah matang apa belum. Selain itu AC nya juga kurang dingin, mungkin karena banyaknya pengunjung dalam ruangan.

Oiya, pelayannya ramah banget. Waktu aku kerepotan bawa tiga gelas karena ada teman yang nitip, si mbak dengan sopan langsung menawarkan bantuan. Selain itu karena proses grill masih menggunakan arang, jadi kalau kami minta ganti arang si mas juga cepet.

Jadi menurutku disini dari segi pelayanan mas mbaknya oke banget.

Menu

Di Cocari teman-teman bisa makan yakiniku dan shabu-shabu sepuasnya, karena restoran ini memang berkonsep all you can eat.

Setelah teman-temanku datang, pelayan langsung membantu untuk menyalakan kompor. Otomatis kami langsung menuju ketempat pengambilan daging, sayur, ikan, juice, dessert dan makanan lainnya. Oiya, berhubung saat ini masih masa transisi, untuk menuju tempat pengambilan makanan wajib menggunakan masker ya guys.
Aneka Daging (Sumber: Pribadi)
Kami pun mengambil beberapa macam daging untuk dibakar dan direbus didalam kuah tomyam atau kuah kaldu yang tersedia. Tak hanya daging sapi, aku juga mengambil sedikit daging ayam, ikan dan sayur yang tersedia.
Bahan-bahan shabu-shabu (Sumber: Pribadi)

Bahan-bahan salad (Sumber: Pribadi)

Karena dimeja disediakan beberapa saus, akupun mencoba beberapa saus tersebut. Dan aku suka banget dengan sausnya, enak banget cocok untuk dipanggang dengan dagingnya. Biar nggak seret aku selingi dengan makan shabu-shabu.
Shabu-shabu kuah kaldu dan tomyam (Sumber: Pribadi)

Saran, kalau mau makan shabu-shabu jangan terlalu banyak isiannya, nanti kuahnya jadi keruh, karena aku pribadi suka kuah yang bening. Kalau ditanya suka kuah tomyam atau kaldu? Aku lebih suka yang kaldu, karena memang kurang suka sama rasa tomyam, dan itu semua kembali ke selera masing-masing ya guys.

Oiya, kalau kamu pengen makan nasi kamu juga bisa minta nasi. Tapi kalau aku sama sekali nggak pernah makan nasi saat makan di ayce. Sayang banget dong bayar mahal-mahal kalau makan nasi justru makan kesini untuk makan daging sepuasnya, hehe.

Btw, tak hanya berbagai jenis makanan, ada juga berbagai jenis minuman yang bisa diambil sepuasnya. Ada lemon tea, air mineral, teh, soft drink, dan jus. Kalau kurang dingin, tersedia es batu yang bisa ditambahkan sesuai selera.
Aneka jus (Sumber: Pribadi)

Di Cocari selain kamu bisa makan yakiniku dan shabu-shabu sepuasnya, ada juga estalase untuk makanan yang baru dibuat jadi masih fresh dan anget. Ada takoyaki, sushi, karage yang bisa langsung ambil dan dimakan.
Estalase makanan jadi (Sumber: Pribadi)

Berhubung aku sudah kenyang, aku cuma coba takoyaki. Sayangnya aku nggak suka dengan takoyaki yang tersedia, karena terlalu kering dan isiannya nggak berasa seperti kopong. Sebagai pecinta takoyaki aku jadi sedikit kecewa karena tidak sesuai ekspetasi, tapi untuk sausnya lumayan enak.
Takoyaki (Sumber: Pribadi)

Setelah puas makan daging yang digrill, shabu-shabu, dan takoyaki yang ada di estalase, aku coba dessert yaitu ada beberapa varian ice cream. Saat itu aku ambil rasa coklat, strawberry, duren, dan vanila.
Ice Cream (Sumber: Pribadi)

Jujur, aku kurang suka dengan ice creamnya, teksturnya nggak lembut, kayak ada rasa es batu yang diserut, intinya nggak selembut itu tekstur ice creamnya. Kalau dari segi rasa, yang kupikir vanila ternyata rasa kelapa, rasa duren nggak berasa duren, cuma rasa manis aja, rasa coklatnya juga diluar ekspetasiku, yang paling bisa aku terima adalah rasa strawberry.

Biar seger aku tutup lagi dengan makan buah semangka, nanas dan minum air putih. Selesai!

Worth it or No?

Kalau kata orang Jawa, ono rego ono roso alias ada harga ada rasa. Untuk makan siang di restoran all you can it ini aku cukup puas, karena cukup banyak varian saus untuk pangganannya dan semuanya enak. Kuah kaldu juga gurih.

Meskipun aku nggak suka dengan takoyaki dan ice creamnya, tapi bisalah kalau kesini lagi ambil makanan estalase yang lain atau ambil dessert yang lainnya. Yang penting yakiniku dan shabu-shabunya oke banget.

Apalagi kami cukup membayar Rp 151.000 sudah termasuk pajak dan makan enak sepuasnya. Jadi menurutku restoran ini sangat worth it! Apalagi service di restoran ini juga sangat baik.

Hanya saja pihak restoran mungkin perlu memperbaiki AC nya biar makin dingin dan usahakan agar lampunya nggak mati-mati, karena cukup kurang nyaman kalau makan dalam kondisi remang-remang.

Well itulah pengalamanku makan di restoran ayce Cocari, next bakalan coba ayce lainnya. Terima kasih sudah memberikan sedikit waktumu untuk membaca, semoga bermanfaat untuk kamu yang sedang mencari tempat makan yang worth it.








You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Followers

Blogger Perempuan