Curhatku, Happy or Sad Ending?
May 04, 2022Berbeda dengan tulisankan yang sebelumnya kali ini aku akan sedikit curhat, sebagai bentuk partisipasiku disalah satu topik blog challenge, hehe. Karena memang pada dasarnya blog ini tercipta dari pengalaman pribadiku, jadi kalau biasanya aku update tentang, lifestyle, food and travel, khusus hari ini adalah edisi curhatku.
Happy or Sad Ending?
Happy or Sad Ending (Sumber: Pribadi) |
Kebanyakan dari kita mungkin sering bertanya-tanya tentang bagaimana akhir hidup kita dikemudian hari. Terlebih saat memasuki usia dewasa, aku yakin kamu pun pernah mengalami yang namanya overthinking terhadap masa depan.
Sama denganku, sebelumnya aku pernah gelisah dan galau memikirkan masa depan yang belum tahu akhirnya.
Masalah asmara misalnya, ketika dihadapkan dengan masalah perasaan semua terasa menjadi lebih rumit, terlebih jika terjebak pada hubungan yang tak kunjung ada kepastian. Akankan bersama atau berpisah.
Hari-hari semakin tidak menentu, terkadang bahagia kemudian berubah merasa khawatir, sedih dan kesal karena apa yang diinginkan tidak sesuai kenyataan. Hingga akhirnya keberanian membawaku pada kejujuran.
Awalnya aku berpikir, dari pada tersiksa sepanjang hari lebih baik selesaikan sekarang, dan apa yang aku khawatirkan menjadi kenyataan. Langit terasa runtuh, kepala bagai dihantam, hati pun tercabik, tak mampu berucap hanya sakit yang kuterima.
Tak pernah kusangka jalan hidupku akan melalui ujian sesulit ini. Tak pernah terbayang juga memiliki akhir yang menyedihkan.
Semua itu akhirnya berlalu, ternyata aku hanya butuh waktu. Yang awalnya kukira sad ending ternyata menjadi awal dari kehidupanku karena tak semua impian bisa terwujud, mungkin ini adalah pelajaran untuk bekal masa depan.
Memang tak mudah tapi bersyukur semua itu bisa berlalu, banyak hal yang aku lakukan mulai dari menggunakan uangku untuk bersenang-senang atau melakukan hal yang positif. Nah, untuk kamu yang juga pernah overthinking dan ternyata kejadian, selain curhat aku ada beberapa tips buat menghadapi fase-fase gegana ini.
Tips Atasi Gegana (Gelisah, Galau, Merana)
Tips Atasi Gegana (Sumber: Pribadi) |
1. Lakukan Aktivitas Lain
Saat kamu gegana, perlu sekali melakukan aktivitas lain selain kerja, jangan biarkan kesedihan menguasai dirimu dan merusak suasana hati. Kamu bisa menggunakan waktumu untuk bersenang-senang dengan menekuni hobimu, misal nonton film, nongkrong, olahraga, bernyanyi, dsb.
Kalau aku pribadi aku lebih senang berolahraga karena dengan olahraga aku merasa beban yang ada pada diriku bisa keluar, kadang suka nyanyi dikos atau ngobrol bareng teman. Karena pada dasarnya semakin diam aku semakin stres dan harus dikeluarkan dalam bentuk suara, seperti bernyanyi, ngobrol atau bahkan menangis.
2. Hindari Hal yang Memicu Pikiran Negatif
Tak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain, dan tak perlu mendengarkan pendapat orang lain yang membanding-bandingkan. Karena setiap orang memiliki zona waktu masing-masing tidak bisa sama satu sama lain.
Jadi lebih baik hindari hal-hal yang memicu pikiran negatif agar hatimu tenang dan damai. Sebelum kamu menyayangi orang lain lebih baik sayangi dulu jiwa dan pikiranmu terlebih dulu, tetap yakin dengan kemampuanmu bahwa masa depan akan baik-baik saja, terus berusaha dan berdo'a.
3. Cari Sumber Motivasi
Dengan memiliki motivasi, kamu akan memiliki sumber kekuatan yang kamu pegang teguh untuk lebih semangat mengejar impian. Misal saat ini kamu seorang pekerja, buatlah prestasi ditempat kerja. Tak hanya sekedar diam dan khawatir, tapi kamu harus bergerak dan berusaha menjadi yang terbaik.
Jadi saat kamu merasa down, kamu jadi ingat tujuan dan motivasimu sehingga bisa bangkit kembali. Wajar jika diusia dewasa ini banyak kekhawatiran yang tiba-tiba menyelinap masuk tanpa permisi. Namun, jangan sampai berlebihan.
Tapi jika sudah terlanjur merasakan sakit dan terpuruknya masa-masa yang menyulitkan tersebut, tidak apa-apa semua itu hanyalah awalan, anggap saja sebagai ujian. Karena jika kamu berhasil menghadapi ujian semoga kelak akan dipermudah menuju kesuksesan dan kebahagiaan.
Jadi, baik happy or sad ending semua itu sama-sama ujian. Ada yang diuji dengan kebahagiaan, ada juga yang diuji dengan kesedihan agar kelak bisa menjadi manusia yang lebih kuat dan menjadi siap menerima kebahagiaan, dan kesedihan yang sudah berlalu menjadi tidak berarti.
Nah, jadi itulah curhatanku hari ini. Ternyata memiliki pikiran yang bersih tanpa overthinking itu lebih meringankan pikiran dan membuatku lebih ceria dibandingkan kemarin yang apa-apa serba dipikirin. Bukannya malah terpecahkan tapi justru malah nggak bisa membedakan kebenaran atau kesalahpahaman, akhirnya terjebak dalam ketidakpastian.
Terima kasih sudah memberikan sedikit waktumu untuk membaca, semoga bermanfaat!
0 comments