Mempelajari Proses Damai Dua Korea di Institute for Peace and Unification Studies (IPUS)

September 24, 2019

Di blog aku sebelumnya, aku pernah membahas tentang  Korean Demilitarized Zone (DMZ) - (https://www.imanandaputri.com/2019/07/korean-demilitarized-zone-dmz-area.html), dimana daerah tersebut merupakan area perbatasan yang terletak di desa propaganda yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara yaitu Desa Panmunjom, Provinsi Gyeonggi yang merupakan tempat terjadinya Perjanjian Genjatan Senjata Korea pada tahun 1953.

Nggak banyak orang tau mengenai area abu-abu ini, selain terdapat banyak ranjau, arteri, dan sejumlah penangkal lainnya untuk mencegah rakyat Korea Utara melarikan diri dengan selamat ke Korea Selatan, DMZ merupakan tempat yang kerap digunakan untuk pertemuan-pertemuan penting antara pimpinan Korea Selatan dan Korea Utara untuk melakukan upaya-upaya damai.

Nah, untuk mengetahui upaya dan proses damai antara Korea Selatan dan Korea Utara, kali ini aku bakal berbagi pengalamanku berkunjung di Institute for Peace and Unification Studies (IPUS) yang bertempat di College of Social Sciences, Seoul National University.

Seoul National University

College of Social Sciences, Seoul National University
Eits, karena sudah masuk jam makan siang, sebelum menyerap ilmu alangkah baiknya untuk menyerap  gizi terlebih dulu ya guys, hehe. Jadi ini pertama kalinya aku berkunjung di Seoul National University, salah satu kampus bergengsi di Korea Selatan. Dan makan siang di kantin SNU, berasa banget kayak jadi masiswa di SNU nih. 
 
Cafeteria SNU
Sayangnya, diantara banyak menu yang disediakan, hanya satu menu yang bisa aku makan, karena yang lain rasanya cukup aneh jadi aku nggak bisa ngelanjutin makan. Yang awalnya aku kira daging, ternyata itu tahu ya pemirsa, entah tahu itu diapain. Secara visual terlihat seperti daging, tapi pas dimakan, hmm. Di Indonesia aku nggak pernah makan yang rasa dan teksturnya seperti itu, pokoknya nggak bisa dijelasin. Tapi, semua menu yang tersaji disitu sehat semua kok, karena itu menu vegetarian.
Menu Vegetarian di SNU

Selesai makan siang, langsung deh menuju ke gedung College of Social Sciences untuk mempelajari secara langsung proses damai Korea Selatan dan Korea Utara dengan IPUS. Jadi IPUS ini adalah semacam lembaga riset yang mengkaji tentang Perdamaian di Semenanjung Korea oleh karena itu IPUS berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan Korea, selain berperan sebagai lembaga riset, IPUS juga berperan dalam memfasilitasi pendidikan yang berfokus pada hubungan Korea Selatan dan Korea Utara.
College of Social Sciences, Seoul National University
College of Social Sciences, Seoul National University
Perlu kalian tahu, kondisi Korea Selatan dan Korea Utara saat ini masih berstatus gencatan senjata jadi potensi konflik yang muncul di antara keduanya masih sangat besar, jadi nggak heran kalau Korea Selatan membangun daya tangkalnya dengan mewajibkan seluruh warganegaranya untuk melakukan wajib militer (wamil). Sedangkan Korea Utara juga kerap kali melakukan uji coba nuklir dengan kekuatan yang selalu meningkat. Hal ini pasti memberikan keresahan bagi beberapa negera-negara aliansi dan kawasan sekitar terkait dengan ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea.

Melihat situasi konflik yang sangat kompleks dan selalu berkembang pesat, fenomena konflik memang harus segera dicegah dan dideteksi secara dini biar nggak meluas kesegala arah ketegangannya. Kalau ekskalasi konflik udah dapat dideteksi dan dikendalikan, deeskalasi konflik tentunya diharapkan bisa mendorong tejadinya perdamaian diantara pihak yang berkonflik.
Chun Kyung Hyo Senior Researcher bidang Unification Education Leading Universities Project
Proses deeskalasi konflik yang terjadi diantara kedua Korea tersebut mulai terlihat ketika  Korea Utara mulai mengirimkan delegasi atletnya pada Pyeongchang Winter Olympics di Korea Selatan pada Januari 2018, dimana kota tersebut itu hanya berjarak 50 mil selatan Zona Demiliterisasi (Demilitarized Zone/DMZ). Kemudian South-North Summit pada April 2018, US-North Korea Summit di Singapura pada Juni 2018, South-North summit pada September 2018, dan US-North summit di Hanoi pada Februari 2019. 

Terbukanya Korea Utara diranah internasional ini merupakan peristiwa yang sangat penting untuk memperlancar upaya damai bagi keduanya, karena siapapun tahu bahwa Korea Utara merupakan salah satu negara di dunia yang sangat tertutup sehingga dengan terisolirnya Korea Utara menjadi salah satu penghambat proses damai dua Korea.
Kim Sung Chull Professor bidang Nuclear Issues, Violence and Peace

Melihat upaya damai yang dilakukan oleh keduanya, pertama kali ditandai dengan adanya Inter-Korean Summit pada bulan April 2018, dimana di mana Kim Jong-Un bertemu dengan presiden Korea Selatan, Moon Jae-In. Pertemuan tersebut tentu memberikan harapan bagi sebagian besar negara-negara di dunia yang mengharapkan perdamaian abadi di Semenanjung Korea. Pertemuan tersebut menjadi sejarah, karena untuk pertama kalinya pemimpin dari dua Korea yang terpisah besepakat untuk bertemu, bernegosiasi dan berdiskusi untuk mencapai tujuan bersama. Peristiwa tersebut tentu memberikan suasana damai bagi siapapun yang melihatnya.

Nah, setelah mendengarkan ceritaku apa kamu juga tertarik mempelajari upaya dan proses perdamaian di Semenanjung Korea? Nggak cuma Kpop, Kdrama, kecanggihan elektronik dan skincarenya saja yang menarik untuk kamu simak, tapi sedikit pengetahuan internasional ini juga nggak kalah bikin kamu gaul kok. Dan aku berharap, sedikit pengalamanku ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan teman-teman. Terima kasih sudah memberikan sedikit waktunya untuk membaca, untuk komen dan saran yang membangun silahkan tulis dibawah ya temans.
Sekar, Me, Chaca, Zahra, Yesika dan Nella



You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Followers

Blogger Perempuan