Pengalaman Mengikuti Diksar Belanegara di Rindam Jaya

November 07, 2020

 Salam bela negara!


Masih ingat dengan blog aku yang berjudul Seleksi Beasiswa S2 Universitas Pertahanan ? Setelah mencoba mengingat ingat pengalamanku dan mengumpulkan foto-foto selama di Rindam Jaya, akhirnya terkumpul, yeey!

Jadi, setelah melakukan pendaftaran ulang di Unhan, seluruh mahasiswa diwajibkankan mengikuti Diksar Bela Negara di Rindam Jaya, tapi sebelum mengikuti diksar kami ditampung di barak PMPP TNI yang ada di Kawasan IPSC Sentul selama 3 hari 2 malam.  Barak PMPP ini sebenarnya diperuntukkan bagi calon Pasukan Perdamaian Indonesia loh, alias Kontingan Garuda yang akan bertugas untuk misi perdamaian ke luar negeri.

Selama 3 hari 2 malam di barak PMPP TNI, aku mulai mencari teman-teman sekelas aku di Prodi Damai dan Resolusi Konflik. Kebetulan banget sempat diadakan kumpul bersama seprodi untuk saling mengakrabkan.
Prodi Damai dan Resolusi Konflik FKN Unhan di Barak PMPP TNI Sentul (Sumber: Pribadi)
Selain untuk mengakrabkan diri dengan mahasiswa yang lain, kegiatan selama di barak yaitu untuk menerima arahan dan seragam untuk kegiatan selama 17 hari di Rindam Jaya. 

Dan tibalah hari keberangkatan menuju Rindam Jaya. Untuk menuju ke Rindam kami mengendarai bus kampus, ada sekitar 10 bus. Jadi untuk kegiatan kedepannya kami dibagi per pleton, bukan berkumpul per kelas dengan tujuan dapat membaur antar prodi. Karena mahasiswa berjumlah 268, maka dibagi menjadi 3 kompi, masing-masing kompi ada 3 pleton, dalam satu pleton terdapat kurang lebih 30 mahasiswa yang terdiri dari TNI/Polri, ASN, dan umum. 

Saat itu aku menjadi salah satu bagian dari Pleton 1 Kompi A. Di pleton 1 aku kembali bertemu teman-teman aku dari kelas Damai dan Resolusi Konflik (DRK) yaitu Annisa Martiana dan Mayor Laut (P) Sunu Tri Yuana. Di pleton 1 dari DRK hanya 3 orang yang lain tersebar di beberapa pleton.
Pleton 1 Kompi A di Rindam Jaya (Sumber: Pribadi)
Hari pertama di Rindam.
Pembagian barak, aku kebagian di barak Setyabudi yang berada di paling ujung. Susunan kasur kurang lebih mirip dengan di barak PMPP cuma disini lebih gelap dan pengap, karena menampung banyak orang. Setiap kasur ada lemarinya, dan untuk melipat baju ada aturannya, kondisi tempat tidur harus selalu rapi. Intinya selama tinggal di Rindam kami harus disiplin dan tertib. Sedikit kaget, rasanya mau nangis dan pengen pulang. Aku yakin nggak cuma aku yang kaget, kebanyakan teman juga pasti ada yang shock. Karena dihadapi bersama, yakin pasti bisa dilalui.

Dimulai dari kegiatan dipagi hari, wajib sholat berjamaah untuk yang Muslim. Jadi semisal subuhnya pukul 04.30 maksimal jam 4 pagi harus mandi, dan berseragam lengkap sesuai dengan ketentuan harinya. Untuk menuju masjid, harus baris sesuai ketinggian dan harus rapi, mirip kayak barisan gerak jalan, tau kan? 

Sesampainya didepan masjid, lepas sepatu PDL sesuai barisan, nggak boleh ngawur. Nah, selesai sholat, barisan nggak boleh asal bubar. Jadi langsung menuju lapangan untuk olahraga pagi, biasanya untuk yang telat bakal disuruh push up.

Nah, setelah olahraga baru sarapan. Seneng nggak? Biasanya sih kebanyakan orang seneng kalo dikasih makan. Tapi kegiatan makan ini yang bikin kebanyakan orang dag dig dug. Makan harus cepet dan harus habis, kenapa? Ibarat di medan perang, nggak mungkinkan makan dengan santai dan ini uang rakyat jadi harus habis nggak boleh sia-siain makanan. Jadi semisal nggak habis makan, teman satu meja harus bantu habisin. Belum lagi kalau ada serangan udara, jadi harus makan sambil berlindung dibawah meja. 
Ruang Makan Rindam Jaya (Sumber: Pribadi)
17 hari, adalah waktu yang lama bagiku yang udah nggak tahan sejak hari pertama. Sebenernya di Rindam seru banget, cuma hal yang paling nggak aku suka adalah waktu panas-panasan pakai seragam dan sepatu PDL yang berat bikin kaki lecet. Apalagi kalau disuruh lari. Aduuh, udah seragamnya berat, panas, sepatunya pun juga berat, kaki lecet tetep lari. Nggak cuma aku, yang lain pasti juga banyak yang ngeluh, hehe.

Tapi percaya deh, di Rindam itu seru banget, nggak cuma di didik dengan materi-materi bela negara, kami juga dilatih dilapangan mulai dari baca peta, beladiri militer, tali temali, rappelling, lempar peso, bongkar pasang senjata,  dan menembak pakai Senapan Serbu 1 (SS1). 
Lempar Peso di Lapangan Rindam Jaya (Sumber: Pribadi)
Yang bisanya nonton film tembak-tembakan, saat itu bisa pegang langsung. Beratnya kurang lebih 3 kg, nggak sampek 3 menit tangan udar geter. Jangan lupa untuk dengerin aba-aba dari pelatih.

Perhatian penembak! 
Pasang Magazen, isi senjata, kunci!
Titik bidik tengah-tengah, hitam. Terbidik!
Tembak!

Dor, dor, dor! 
Latihan Menembak Menggunakan SS1 (Sumber: Pribadi)
Untuk baca peta, kami berangkat per pleton. Sebenernya aku kurang paham sih baca peta, tapi karena dibantu rekan-rekan militer jelas aman dan nggak nyasar, hehe. Sedangkan untuk beladiri militer para pelatih di Rindam mengajarkan beladiri Yongmoodo.

Oiya, kami juga diajarin untuk menangkap ular cobra dan makan ular cobra jika sewaktu-waktu tersesat di hutan. Duh, ngeri. Beberapa teman ada yang cobain cobra goreng, dan aku nggak berani.

Meskipun diawal-awal aku merasa nggak tahan dan nggak betah. Tapi ini adalah pengalaman yang nggak akan aku lupain, karena nggak semua orang dapat pengalaman semenarik ini di Rindam Jaya. Karena apapun yang diberikan pelatih, pasti punya maksud baik demi meningkatkan pemahaman dan penanaman jiwa patriotisme dan cinta tanah air.

Karena pada dasarnya pendidikan bela negara ini wajib ditanamkan kepada seluruh warga negara Indonesia. Mengingat adanya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang menjelaskan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warna negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Setelah membaca pengalaman seruku mengikuti diksar bela negara di Rindam, apakah kamu tertarik juga? Atau bahkan kamu malah pengen iku pelatihan jadi komponen cadangan (komcad) untuk memperkuat komponen pertahanan negara?

Terima kasih telah memberikan sedikit waktumu untuk membaca pengalamanku, semoga memberi manfaat. 
Pleton 1 Kompi A dan Pelatih Rindam Jaya (Sumber: Pribadi)

"Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu. Tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu". (John F. Kennedy)
 

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Followers

Blogger Perempuan