Setelah Review Buku: Ini Bukan Kudeta Reformasi Militer di Indonesia, Mesir, Thailand dan Korea Selatan kali ini saya kembali mereview buku karya dari Prof. Salim Haji Said yang berjudul "Gestapu 65 PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto".
Buku Gestapu 65 PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto (Sumber: Pribadi) |
Peluncuran Buku dan Syukuran 75th Prof. Salim Said (Sumber: Pribadi) |
Buku Gestapu 65 yang pernah saya baca ini adalah edisi diperkaya, seperti kata penulis di pengantar buku ini telah mengalami perbaikan, tambahan dan elaborasi. Sehingga para pembaca bisa mendapatkan informasi lebih mengenai apa sebenarnya yang terjadi pada saat-saat menjelang, selama dan sesudah Gestapu menurut kesaksian penulis yang saat itu adalah seorang reporter dan aktivis muda.
Hingga saat ini, pasti masih banyak yang mempertanyakan, siapa sebenarnya dalang dari peristiwa Gestapu? Masih banyak yang bingung dengan fakta sejarah seputar tahun 1965. Tapi perlu teman-teman ketahui bahwa ketegangan politik ditahun tersebut tidak hanya dialami di Indonesia saja, tapi diwilayah regional bahkan internasional.
Dari daftar isi buku "Gestapu 65", yang lebih akrab kita dengar dengan sebutan peristiwa G30S PKI, peristiwa tersebut bukan hanya sekedar PKI membantai jenderal-jenderal angkatan darat. Bukan hanya itu, dari daftar tersebut dapat kita ketahui bahwa pembaca akan mendapatkan informasi mulai dari menjelang, selama dan sesudah gestapu itu terjadi.
Daftar isi buku Gestapu 65 (Sumber: Pribadi) |
Daftar isi buku Gestapu 65 (Sumber: Pribadi) |
Bertahun-tahun lamanya, akhirnya dalam buku Gestapu 65, rasa penasaranku terjawab, bahwa ide penangkapan jenderal-jenderal angkatan darat awalnya berasal dari Soekarno. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa yang direncanakan bukan pembantaian seperti yang terjadi kala itu, tapi penculikan untuk pendaulatan. Maksudnya para jenderal ini akan dibawa untuk dihadapkan ke Soekarno.
Sehingga Soekarno berencana untuk mengganti Jenderal A. Yani dengan jenderal pilihannya, yang diharapkan pimpinan angkatan darat penganti Jenderal A. Yani lebih mudah diatur. Dan mendukung Nasakom serta berteman dengan PKI.
Kenapa? Karena saat itu suasana politik sangat tegang, puncaknya adalah antara PKI dan TNI khususnya angkatan darat, pihak anti komunis dan Soekarno yang memiliki doktrin Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunis). Mereka sulit disatukan. Angkatan darat yang tidak suka dengan kedekatan Soekarno dengan PKI, dan Soekarno menganggap angkatan darat tidak loyal dengannya.
Dengan latar belakang tersebutlah Soekarno bermaksud untuk menyatukannya dengan doktrin Nasakom-nya. Namun sayangnya rencana tersebut gagal dan menjadi pembantain jenderal-jenderal angkatan darat pada tanggal 30 September 1965. Inilah bentuk kegagalan dari doktrin persatuan nasional berdasarkan Nasakom.
Tapi Soekarno menolak kegagalan Nasakom dan tetap mempertahankan PKI agar tidak dibubarkan. Hingga akhirnya dibubarkan oleh Pangkopkamtib Jenderal Soeharto pada 11 Maret 1966 dan mendorong masyarakat anti komunis bertindak sendiri dengan membantai PKI sampai ke akar-akarnya.
Pertumpahan darah tak dapat dihindari, tanpa dukungan PKI, akhirnya Soekarno lengser ditahun 1968. Dalam dua tahun setelah Gestapu, Soeharto tampil sebagai pemenang.
Ini adalah cerita singkatku setelah membaca buku "Gestapu 65", buku yang ditulis sesuai dengan kesaksian penulis dan dilengkapi dengan narasi serta opini. Untuk mengungkap fakta yang lebih dalam dan menarik tentang peristiwa Gestapu 65 atau G30S PKI, aku sangat merekomendasikan buku ini untuk teman-teman baca.
Perlu teman-teman ketahui masih banyak misteri yang mungkin belum kalian ketahui tentang:
Bagaimana rencana Soekarno mempertahankan kedudukan dengan Nasakom? Mengapa rencana penangkapan berubah menjadi pembantaian? Bagaimana Soeharto bisa menang melawan Soekarno yang saat itu masih memiliki pengaruh? Siapa saja pihak yang mendukung Soeharto untuk menyingkirkan Soekarno? Lalu bagaimana nasib pendukung Soeharto setelah berhasil mengantarkan Soeharto pada kursi kekuasaan?
Semua bisa kamu ketahui dengan cara membaca, seru banget dan menegangkan, dengan bahasa yang ringan dan alur yang runtun, buku ini akhirnya menjawab rasa penasaranku yang selama ini hanya mengetahui bahwa, "Jenderal-jenderal angkatan darat dibantai oleh PKI". Bahkan Ade Irma Suryani putri dari Jenderal Nasution pun turut menjadi korban.
Udah, hanya sebatas itu. Tapi buku Gestapu 65 ini, akhirnya mengungkap berbagai misteri menjelang, selama dan sesudah Gestapu.
Well, terima kasih sudah memberikan sedikit waktumu untuk membaca, semoga review buku kali ini bermanfaat untuk kamu yang ingin mengetahui sejarah-sejarah yang terjadi di Indonesia. Untuk informasi lebih lengkapnya, tentunya kamu harus baca bukunya dong!
Dan bagaimana kamu memaknai peristiwa Gestapu 65? Berikan komentarmu!